sumber gambar: http://www.thejakartapost.com/files/images2/lampu.main%20story.jpg
Hal ini memberikan beberapa keuntungan
1. Ketika counter dari 7 Segment yang sedang berwarna hijau sudah mendekati 0, pengendara bisa bersiap-siap untuk berhenti (atau malah memacu gas kencang-kencang sebelum waktu habis, haha)
2. Tau berapa lama kami harus berhenti menunggu lampu lalu lintas untuk menjadi hijau (menunggu itu gak menyenangkan, apalagi kalau gak tau harus menunggu berapa lama)
3. Sensasi menjadi pembalap. Dengan berada di barisan terdepan, dan angka dari 7 segment yang berubah dari 3 .. 2 .. 1 .. GO!!!!!
Hanya saja counter 7 segment ini bisa menimbulkan bahaya jika tidak bekerja sebagaimana mestinya. Seperti yang aku alami semalam, di perempatan Otista-Sudirman. Aku berada di barisan terdepan, menunggu lampu merah berganti menjadi hijau. Counter 7 segment menunjukkan berapa lama lagi aku bisa menancap gas untuk ngebut. Counter berubah menjadi "0 0″, aku langsung menancap gas. Tetapi kendaraan dari arah jalan asia afrika masih terus bergerak menuju jalan sudirman. Aku diklakson oleh banyak kendaraan. What the hell! Apa salahku? Waktu aku lihat ke lampu lalu lintas, ternyata masih berwarna merah. dan counter 7 segment bukannya berganti ke warna hijau, tapi tetap berwarna merah dan menampilkan "- -". ()
Karena sudah terlanjur lepas ke tengah jalan, aku teruskan saja ke depan, berkelit dari kendaraan-kendaraan lain. Untung ga ada yang nabrak. Hoho. Lampu lalu lintas ini menyesatkan. Untuk pengendara yang melewati jalan ini harap berhati-hati.
View Larger Map
Lokasi lampu lalu lintas dalam cerita saya ditandai dengan panah hijau pada google map tersebut.
No comments:
Post a Comment